Pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional diartikan sebagai usaha sadar dan terencana
untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik
secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat
bangsa dan Negara.Undang–Undang Sisdiknas tersebut memberi kesempatan yang luas
bagi masyarakat atau kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam membangun
dunia pendidikan di Indoneesia.
Matematika
sebagai satu bidang ilmu pengetahuan merupakan bidang yang erat kaitannya
dengan kehidupan dan kemajuan manusia, khususnya untuk kemajuan bangsa
Indonesia. Dalam penerapannya, matematika bukan hanya digunakan oleh para
ilmuan Matematika, tetapi juga ilmuan-ilmuan di semua bidang ilmu, diantaranya Ilmu Agama Islam.
Jadi, jika kemampuan Matematika masyarakat Indonesia baik, maka semua aspek
kehidupan di Indonesia akan semakin baik pula.
Oleh
karena itu, jurusan pendidikan matematika
FITK IAIN Mataram mengadakan kuliah dosen tamu dengan tema Integrasi
Sains dalam Islam
“Konsep dan Langkah Praktis dalam Pembelajaran Matematika”
dengan narasumber Dr. H. Imam Sujarwo, M.Pd dan H. Wahyu Hengky Irawan, M.Pd untuk
mahasiswa jurusan pendidikan matematika sehingga mahasiswa yang menimba ilmu di
jurusan pendidikan matematika FITK
IAIN Mataram mampu memahami matematika yang terkait dengan imu agama islam dengan
mudah.
Dalam kegiatan kuliah tamu ini, beberapa pemaparan pemateri diantaranya adalah;
1. Penyampaian
Materi dari Dr.H.Wahyu Hengky Irawan
Belajar matematika
paling baik adalah mengerti makna. Matematika digunakan sebagai penjelas kandungan
ayat Al-qur’an, Al-qur’an yang mendasari Al-qur’an. Antara agama dengan matematika
memiliki korespondensi satu-satu.
a.
Fungsiisomotrik
Example : Al-qur’an dengan
statistic
1) Mengolah
data : Az-Zukhruf ayat 8
Artinya:
80. Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak
mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan
utusan-utusan (Malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.
2) Mengolah
data : Al-Kahfi ayat 49
Artinya:
49. Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan
melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di
dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang
tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia
mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang Telah mereka kerjakan ada
(tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".
3) Menyajikan
data : Al-Qamar ayat 52
Artinya:
52. Dan segala sesuatu yang Telah mereka perbuat
tercatat dalam buku-buku catatan[1440].
[1440] maksudnya buku-buku catatan yang terdapat di
tangan malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia.
4) Menganalisis
data : Al-Anbiya ayat 47
Artinya:
47. Kami akan memasang timbangan yang tepat pada
hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika
(amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya.
dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.
5) Menarik
kesimpulan: surga atau neraka
b.
Implementasidalampembelajaran
Example : Logika
(ayat
al-Qur’an)
P=jalan orang yang
engkau beri nikmat
~p=bukan jalan yang
engkau beri nikmat
(ayat al-Qur’an)
P =jalan
orang yang engkau murkai dan jalan orang yang sesat
~p =bukan
jalan orang yang engkau murkai dan jalan orang yang sesat
Kesimpulan :kedua ayat tersebut
ekuivalen.
2. Penyampaian
materi dari Dr. H. Imam Sujarwo
Dituangkandalam jargon ululalbab :
a. Kedalaman
spiritual
Keagungan akhlak, keluasan ilmu,
kematangan professional
Pohon
ilmu :
Akar
dari ilmu adalah menguasai bahasa
Sebagai
penguat adalah al-Qur’an
Daun dari ilmu adalah ilmu umum (MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI dll).
Semakin
bagus pohonnya maka akan semakin banyak menghasilkan pohon-pohon yang baik juga,
maksudnya semakin banyak orang yang bisa menerapkan ilmu umum dengan al-Qur’an (agama)
maka akan semakin banyak orang yang dihasilkan dengan baik.
Implementasi
di kelas:
1. Mengawali
perkuliahan pada jam pertama dengan tadarus al-qur’an
2. Berdo’a
setiap awal dan akhir perkuliahan
3. Dosen
memberikan tauziah selama sepuluh
menit sebelum memulai perkuliahan
3. Diskusi
Pertanyaan :
a. Heri
Setawan (151.124.078)/VIC ditujukan
kepada Dr.H.Wahyu Hengky Irawan. Titik mana yang pertama harus
diperbaiki apakah dari dosen, siswa,
atau guru agar memperbaiki system pendidikan yang selama ini masih kurang bagus?
b. Hamdiono
kelas IIA ditujukan kepada
Dr.H.Wahyu Hengky Irawan.
Bagaimana cara membuktikan matematiika dengan agama
(al-qur’an) ketika menjadi guru di sekolah yang non islam?
c. Suci
Febriani (151.144.014) ditujukan kepada
Dr.H.Imam Sujarwo. Selama ini, dosen memberikan tugas yang
banyak. Karena tugas yang banyak itu, akhirnya mahasiswa yang bersangkutan
tersita waktunya untuk beribadah. Bagaimana sebaiknya seorang dosen dalam memberikan tugas?
Jawaban:
a. Dimulai
dari diri sendiri usaha mencari informasi tentang pendidikan yang bermakna.
b. RME(Realistic
Mathematic Education)
Ketika berada di
madrasah bisa menjelaskan Matematika
dengan menggunakan iqra’ tetapi di nonislam bisa menggunakan
pensil dll.
c. Sebagai
mahasiswa harus bangga dan ikhlas maka sebanyak pun tugas yang diberikan oleh dosen
akan terasaringan. Mahasiswa harus memiliki moto DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar,
Tawakkal).