Rabu, 16 November 2016

KEGIATAN ; Kuliah Tamu "Integrasi Sains dalam Islam"


Pendidikan menurut Undang-Undang RI Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diartikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual  keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat bangsa dan Negara.Undang–Undang Sisdiknas tersebut memberi kesempatan yang luas bagi masyarakat atau kelompok masyarakat untuk berpartisipasi dalam membangun dunia pendidikan di Indoneesia.
Matematika sebagai satu bidang ilmu pengetahuan merupakan bidang yang erat kaitannya dengan kehidupan dan kemajuan manusia, khususnya untuk kemajuan bangsa Indonesia. Dalam penerapannya, matematika bukan hanya digunakan oleh para ilmuan Matematika, tetapi juga ilmuan-ilmuan di semua bidang ilmu, diantaranya Ilmu Agama Islam. Jadi, jika kemampuan Matematika masyarakat Indonesia baik, maka semua aspek kehidupan di Indonesia akan semakin baik pula.

Oleh karena itu, jurusan pendidikan matematika FITK IAIN Mataram mengadakan kuliah dosen tamu dengan tema Integrasi Sains dalam Islam “Konsep dan Langkah Praktis dalam Pembelajaran Matematika” dengan narasumber Dr. H. Imam Sujarwo, M.Pd dan H. Wahyu Hengky Irawan, M.Pd untuk mahasiswa jurusan pendidikan matematika sehingga mahasiswa yang menimba ilmu di jurusan pendidikan matematika FITK IAIN Mataram mampu memahami matematika  yang terkait dengan imu agama islam dengan mudah.
Dalam kegiatan kuliah tamu ini, beberapa pemaparan pemateri diantaranya adalah;
1.      Penyampaian Materi dari Dr.H.Wahyu Hengky Irawan
Belajar matematika paling baik adalah mengerti makna. Matematika digunakan sebagai penjelas kandungan ayat Al-qur’an, Al-qur’an yang mendasari Al-qur’an. Antara agama dengan matematika memiliki korespondensi satu-satu.
a.      Fungsiisomotrik
Example : Al-qur’an dengan statistic
1)      Mengolah data             : Az-Zukhruf ayat 8
Artinya:
80.  Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (Malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.
2)      Mengolah data : Al-Kahfi ayat 49

Artinya:
49.  Dan diletakkanlah kitab, lalu kamu akan melihat orang-orang bersalah ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya, dan mereka berkata: "Aduhai celaka kami, Kitab apakah Ini yang tidak meninggalkan yang kecil dan tidak (pula) yang besar, melainkan ia mencatat semuanya; dan mereka dapati apa yang Telah mereka kerjakan ada (tertulis). dan Tuhanmu tidak menganiaya seorang juapun".
3)      Menyajikan data          : Al-Qamar ayat 52
Artinya:
52.  Dan segala sesuatu yang Telah mereka perbuat tercatat dalam buku-buku catatan[1440].
[1440]  maksudnya buku-buku catatan yang terdapat di tangan malaikat yang mencatat amal perbuatan manusia.

4)      Menganalisis data        : Al-Anbiya ayat 47

Artinya:
47.  Kami akan memasang timbangan yang tepat pada hari kiamat, Maka tiadalah dirugikan seseorang barang sedikitpun. dan jika (amalan itu) Hanya seberat biji sawipun pasti kami mendatangkan (pahala)nya. dan cukuplah kami sebagai pembuat perhitungan.
5)      Menarik kesimpulan: surga atau neraka
b.      Implementasidalampembelajaran
Example : Logika
(ayat al-Qur’an)
P=jalan orang yang engkau beri nikmat
~p=bukan jalan yang engkau beri nikmat
(ayat al-Qur’an)
P     =jalan orang yang engkau murkai dan jalan orang yang sesat
~p   =bukan jalan orang yang engkau murkai dan jalan orang yang sesat
Kesimpulan :kedua ayat tersebut ekuivalen.

2.      Penyampaian materi dari Dr. H. Imam Sujarwo
Dituangkandalam jargon ululalbab :
a.       Kedalaman spiritual
Keagungan akhlak, keluasan ilmu, kematangan professional
Pohon ilmu :
Akar dari ilmu adalah menguasai bahasa
Sebagai penguat adalah al-Qur’an
Daun dari ilmu adalah ilmu umum (MATEMATIKA, FISIKA, BIOLOGI dll).
Semakin bagus pohonnya maka akan semakin banyak menghasilkan pohon-pohon yang baik juga, maksudnya semakin banyak orang yang bisa menerapkan ilmu umum dengan al-Qur’an (agama) maka akan semakin banyak orang yang dihasilkan dengan baik.
Implementasi di kelas:
1.      Mengawali perkuliahan pada jam pertama dengan tadarus al-qur’an
2.      Berdo’a setiap awal dan akhir perkuliahan
3.      Dosen memberikan tauziah selama sepuluh menit sebelum memulai perkuliahan 
3.      Diskusi
Pertanyaan :
a.       Heri Setawan (151.124.078)/VIC ditujukan kepada Dr.H.Wahyu Hengky Irawan. Titik mana yang pertama harus diperbaiki apakah dari dosen, siswa, atau guru agar memperbaiki system pendidikan yang selama ini masih kurang bagus?
b.      Hamdiono kelas IIA ditujukan kepada Dr.H.Wahyu Hengky Irawan. Bagaimana cara membuktikan matematiika dengan agama (al-qur’an) ketika menjadi guru di sekolah yang non islam?
c.       Suci Febriani (151.144.014) ditujukan kepada Dr.H.Imam Sujarwo. Selama ini, dosen memberikan tugas yang banyak. Karena tugas yang banyak itu, akhirnya mahasiswa yang bersangkutan tersita waktunya untuk beribadah. Bagaimana sebaiknya seorang dosen dalam memberikan tugas?
Jawaban:
a.       Dimulai dari diri sendiri usaha mencari informasi tentang pendidikan yang bermakna.
b.      RME(Realistic Mathematic Education)
Ketika berada di madrasah bisa menjelaskan Matematika dengan menggunakan iqra’ tetapi di nonislam bisa menggunakan pensil dll.
c.       Sebagai mahasiswa harus bangga dan ikhlas maka sebanyak pun tugas yang diberikan oleh dosen akan terasaringan. Mahasiswa harus memiliki moto DUIT (Doa, Usaha, Ikhtiar, Tawakkal).

0 komentar:

Posting Komentar