Rabu, 16 November 2016

PROGRAM ; Studi Banding Prodi Tadris Matematika


Program studi tadris matematika dalam  pengembangan  kapasitas  dan  mutu  jurusan  telah  melaksanakan  berbagai kegiatan,  salah  satunya  melalui  studi  banding. Study banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya untuk menjadi lebih baik. Kegiatan study banding dilakukan oleh kelompok kepentingan untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada ditempat sendiri. Hasilnya  berupa kumpulan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam perumusan konsep yang di inginkan.
Kungan kerja (Study Banding) Prodi Tadris matematika dilatar belakangi oleh upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dalam berbagai bidang dapat berjalan secara berimbang, serasi dan profesional guna terwujudnya tujuan pendidikan yang diharapkan. Penguasaan terhadap suatu bidang tertentu sebagaimana tersebut di atas telah menjadi tuntutan utama yang mau tidak mau harus dimiliki oleh dosen dan mahasiswa apalagi dalam memasuki era globalisasi yang sedang berkembang saat ini. Oleh karena itu Program Studi tadris matematika dituntut untuk melaksanakan Study Banding ke Universitas Negeri Malang dan Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pengetahuan – pengetahuan yang di peroleh di lokasi studi banding, di harapkan akan mampu menjadi informasi dan cerminan dalam rangka mewujudkan program-program di jurusan tadris matematika IAIN Mataram.
Kegiatan studi banding ini dinilai amat penting mengingat konsep dan manajemen jurusan masih banyak kekurangan, oleh karena itu masih diperlukan beberapa program kegiatan  di jurusan tadris matematika sebagai bahan acuan. Hasil kegiatan studi banding ini di harapkan akan dapat menjadi bahan pemikiran dan sekaligus masukan untuk perbaikan mutu pendidikan jurusan tadris matematika dimasa yang akan datang. Terdapat beberapa tujuan kegiatan studi banding prodi tadris matematika IAIN Mataram, antara lain:
1.  Mengetahui perkembangan pendidikan khususnya jurusan matematika  di Universitas Negeri Malang dan UIN Malang
2.    Mengetahui Sarana dan Prasarana khususnya jurusan matematika  di Universitas Negeri Malang dan UIN Malang
3.    Membandingkan sistem pembelajaran antara kampus IAIN Mataram khususnya jurusan Tadris matematika dengan Universitas Negeri Malang dan UIN Malang
4.      Menjalin tali silaturahmi dan kerjasama  antar jurusan
  
 Hasil Studi Banding di Universitas Negeri Malang
 1.      Divisi Bakat dan Minat
Pengembangan bakat dan minat yang ada di Jurusan Matematika Universitas Negeri Malang tidak jauh berbeda dengan yang ada di UIN Maliki Malang karena langsung terarah ke UKM ataupun berada dalam lingkup organisasi mahasiswa. Organisasi kemahasiswaan di jurusan Matematika yaitu HMJ Matematika UM yang dinamakan dengan HMJ “Vektor”. Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Matematika Universitas Negeri Malang merupakan wadah untuk mengembangkan bakat dan minat bagi para mahasiswa matematika guna meningkatkan kreativitas dan membangun pribadi mahasiswa dengan karakter yang kuat sebagai agent of change. Pengembangan bakat dan minat mahasiswa jurusan matematika diakomodir langsung oleh HMJ “Vektor”, yaitu menjadi suatu bidang. HMJ “Vektor” memiliki 4 bidang yaitu (1) bidang penalaran, (2) bidang bakat dan minat, (3) bidang kesejahteraan, dan (4) bidang pengabdian masyarakat. Fungsi dari jurusan hanya mengontrol maupun fasilitator, karena sumber pendanaan langsung berasal dari fakultas. Tiap tahun, HMJ Matematika “Vektor” mendapatkan dana dari fakultas sebanyak 15 juta. Berbagai macam kegiatan telah dilaksanakan oleh HMJ “Vektor” baik secara lokal, maupun nasional. Di tingkat nasional, HMJ “Vektor” secara rutin tiap tahun mengadakan Olimpiade Matematika tingkat nasional atau lebih dikenal dengan OMVN yang dananya berasal dari fakultas.
2.      Divisi Laboratorium
a.       Program studi pendidikan matematika UM memiliki 2 laboratorium, yaitu laboratorium pembelajaran dan lab. Computer
b.      Lab. Pembelajaran digunakan untuk MK pendidikan matematika seperti pengembangan media pembelajaran dan lain-lain.
c.        Lab. Matematika digunakan untuk mata kuliah matematika murni dan pemrograman computer
d.      Praktikum merupakan bagian dari mata kuliah, sehingga pelaksanaannya disesuaikan dengan mata kuliah bersangkutan dan tidak dipisahkan dalam sebaran mata kuliah. Misalnya MK metode numeric yang terdiri dari 3 SKS dan dilaksanakan di kelas. Adapun untuk praktikumnya dilakukan setelah teori dan dilaksanakan minimal 3 kali pertemuan oleh dosen yang bersangkutan tanpa menggunakan asisten.
e.       Tidak ada bentuk kerja sama dengan pihak terkaitdengan lab., akan tetapi sering mendapat kunjungan dari pihak luarterkait dengan praktikum pembelajaran
           3.      Divisi HMJ
a.       Sebagaimana Dalam pengelolaan HMJ di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ketua HMJ UM juga memegang kekuasaan tertinggi dan dibantu oleh sekretaris dan bendahara di jajaran pengurus inti. Ketua HMJ juga dibantu oleh coordinator divisi yang bertanggung jawab atas divisi yang dipimpinnya. HMJ juga mempunyai Pembina HMJ yang diangkat dari salah satu dosen dan bertanggung jawab untuk membimbing serta memberikan nasihat dalam melaksanakan setiap program kerja
b.      Struktur organisasi HMJ Vektor yaitu Pembina HMJ, yang merupakan tempat konsultasi HMJ, Kemudian ketua umum, koordiator setiap divisi beserta anggota masing-masing.
c.       Program kerja HMJ Vektor UM diantaranya Olimpiade matematika vector nasional (OMVN)
d.      Untuk program kerja yang orientasinya kemahasiswaan, divisi pengembangan minat dan bakat mempunyai program kerja yang mengarah pada mint dan bakat mahasiswa itu sendiri. Sehingga kedua belah pihak saling mendukung program kerja masing-masing
e.       Olimpiade matematika vector nasional (OMVN) dilaksanakan oleh HMJ Matematika dikelola oleh mahasiswa yang dibimbing oleh dosen prodi. Matematika. Sistem kepanitianaan olimpiade matematika juga oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen  matematika.Tim soal pada awalnya adalah mahasiswa dan pada tahap final baru oleh dosen matematika. Adapun kegiatan olimpiade dilakukan mulai tingkat SD sampai SMA. Pada tahun 2015 kegiatan olimpiade dilaksanakan di 38 kota di Indonesia dengan tahap seleksi di Universitas Negeri Malang
f.       Sebagaimana kompetisi matematika di UIN Maulana Malik Ibrahim, Tropi yang diberikan untuk penghargaan olimpiade matematika Vektor Nasional bukan piala presiden melainkan tingkat regional.
g.      Untuk komunikasi dengan jurusan dan dema.. HMJ Vektor mempunyai Pembina HMJ yang berperansebagai jembatan komunikasi dengan jurusan. Sedangkan dengan DEMA, HMJ Vektor mempunyai ranah kerja sendiri. Dimana DEMA bekerja dalam ranah fakultas, sedangkan HMJ bekerja dalam ranah jurusan, dan untuk program kerja HMJ menyesuaikan dengan DEMA agar tidak terjadi tumpang tindih.
          4.      Divisi Pendidikan
a.     Sistem Perkuliahan
Kegiatan studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori praktikum atau kerja lapangan atau gabungan di antara ketiga bentuk tersebut. Perkuliahan teori bertujuan untuk meng¬kaji dan mengupayakan penguasaan mahasiswa atas teori prinsip konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan satu bidang studi. Perkuliahan praktikum bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam kondisi dan situasi terbatas sedangkan kerja lapangan bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam keadaan nyata di lapangan. Ketiga bentuk perkuliahan tersebut dapat dilakukan lewat kegiatan tatap muka (komunikasi langsung dosen mahasiswa) terstruktur (tugas terbimbing) dan kegiatan belajar mandiri.
Penghargaan terhadap kegiatan akademik mahasiwa tersebut dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks). Satuan kredit semester (sks) adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) dan menggunakan satuan waktu semester dalam satu tahun akademik yang terdiri atas 2 semester biasa dan semester pendek. Kegiatan belajar yang dihargai 1 sks terdiri atas kegiatan perkuliahan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 4 jam kerja lapangan; yang masing-masing diiringi oleh sekitar 1-2 jam tugas terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
Semester biasa adalah satuan waktu kegiatan selama 18 minggu efektif yang terdiri atas 16 minggu kegiatan perkuliahan terjadwal berikut kegiatan iringannya yaitu 1 minggu tenang dan 1 minggu untuk ujian akhir semester.
b.      Komponen Jam Kegiatan Belajar per Minggu untuk 1 SKS pada Semester Biasa
Kegiatan
Tatap Muka (menit)
Tugas Terstruktur (menit)
Tugas Mandiri (menit)
Kuliah Teori
1 x 50
60
60
Praktikum
2 x 50
60
60
Kerja lapangan
4 x 50
60
60
Semester pendek adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan selama 8-10 minggu efektif termasuk satu minggu untuk jam ujian akhir semester.
 Harga Satuan Kredit Semester Pendek
Kegiatan
Tatap Muka (menit)
Tugas Terstruktur (menit)
Tugas Mandiri (menit)
Kuliah Teori
2 x 60
2 x 60
2 x 60
Praktikum
4 x 50
2 x 60
2 x 60
Kerja lapangan
8 x 50
2 x 60
2 x 60

Sesuai dengan Kepmen Diknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusun¬an Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa telah ditetapkan bahwa untuk menyelesaikan studi pada program Sarjana (S1) dan program Diploma (D) mahasiswa harus mengikuti kegiatan perkuliahan yang mencakup 2 kelompok kurikulum yaitu (1) Kurikulum Inti dan (2) Kurikulum Institusional. Kurikulum Inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional. Kurikulum Inti terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan kepribadian kelompok matakuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan keterampilan keahlian berkarya sikap berperilaku dalam berkarya dan cara berkehidupan bermasyarakat Kepribadian (MPK) Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) Matakuliah Perilaku Berkarya (MPB) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). K sebagai per-syaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi.
Adapun Kurikulum Institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupa¬kan bagian dan kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kurikulum Inti program sarjana dan program diploma terdiri atas Matakuliah Pengembangan Kurikulum Inti program Sarjana berkisar antara 40%-80% dari jumlah SKS kurikulum program Sarjana. Adapun kurikulum program Diploma seku¬rang-kurangnya 40% dari jumlah sks kurikulum program Diploma. Dari Kepmen Diknas yang sama perlu dijelaskan lebih lanjut tentang Matakuliah inti tersebut sebagai berikut:
1.      Matakuliah Pengembangan Kepribadian (MPK) terdiri atas Pendidikan Agama (2 sks) Pendidikan Pancasila (2 sks) Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks) Bahasa Indonesia Keilmuan (2 sks) dan Bahasa Inggris Profesi (2 sks) yang wajib ditempuh oleh mahasiswa UM selain itu mahasiswa juga harus menempuh 4 sks matakuliah pilihan sesuai dengan kebijakan masing-masing jurusan/program studi.
2.      Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan (MKK) terdiri atas Pengantar Pendidikan (3 sks) Perkembangan Peserta Didik (3 sks) Belajar dan Pembelajaran (4 sks) yang merupakan kelom¬pok bahan kajian dan pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan keterampilan tertentu. MKK terdiri atas MKK1 yang memberikan pengalaman untuk pembentukan profesi dasar kependidikan dan MKK2 untuk membentuk dasar-dasar penguasaan bidang studi sebagai bahan ajar.
3.      Dalam kelompok MPK secara institusional dapat termasuk Ilmu Budaya Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Alamiah Dasar Filsafat Ilmu dan Olah Raga.
Dalam Bab III Pasal 5 Kepmen Diknas RI Nomor 232/U/2000 juga dijelaskan tentang “Beban dan Masa Studi Mahasiswa” sebagai berikut.
  1. Beban studi program Sarjana (S1) sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) sks dan sebanyak-banyaknya 160 sks yang dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.
  2. Beban studi program Magister (S2) sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) sks dan sebanyak-banyaknya 50 (lima puluh) sks yang dijadwalkan untuk 4 semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester termasuk penyusunan tesis setelah program Sarjana atau yang sederajat.
  3. Beban studi program Doktor (S3) adalah sebagai berikut.
a.       Beban studi program Doktor bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh puluh enam) sks yang dijadwalkan 8 (delapan) semester dengan lama studi selama-lamanya 12 (dua belas) semester;
b.      Beban studi program Doktor (S3) bagi peserta yang berpendidikan sarjana (S1) tidak sebidang sekurang-kurangnya 88 (delapan puluh delapan) sks yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dengan lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) se¬mester;
c.       Beban studi program Doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) sebidang sekurang-kurangnya 40 (empat puluh) sks yang dijadwalkan untuk 4 (empat) se¬mester dan dapat ditempuh kurang dari 4 (empat semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester;
d.      Beban studi program Doktor bagi peserta yang berpendidikan magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52 (lima puluh dua) sks yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester dan dapat ditempuh kurang dari 5 (lima semester) dengan lama studi selama-lamanya 11 (sebelas) semester.
Beban studi seluruhnya yang harus diambil oleh mahasiswa bergantung pada paket-paket program yang disediakan. Progam Sarjana (S1) sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) sks sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) sks program Diploma III se¬kurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) sks dan sebanyak-banyaknya 120 (seratus dua puluh) sks.
Kurikulum program Sarjana terdiri atas 5 (lima) komponen:
1.      Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MPK)
2.      Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan Ketrerampilan (MKK)
3.      Kelompok Mata Kuliah Keahlian Berkarya (MKB)
4.      Kelompok Mata Kuliah Perilaku Berkarya (MPB)
5.      Kelompok Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB)
Kurikulum program Magister terdiri atas (empat) komponen:
1.      Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU)
2.      Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahlian (MKDK)
3.      Kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK) yang terdiri atas: MK Spesialisasi Bidang Studi MK Proses Belajar Mengajar Bidang Studi (PBM BS) termasuk Program Pengalaman Lapangan (PPL) MK Pembentukan Keahlian Bidang Studi (MK PKBS) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Tesis.
Sedangkan kurikulum program Doktor (S3) terdiri atas 2 (dua) komponen yaitu:
1.      Program Perkuliahan 22-27 sks yang terdiri dari landasan keilmuan dan Pendidikan (DIP) dan Bidang Studi Spesialisasi (BSS).
2.      Disertasi 28 sks.

0 komentar:

Posting Komentar