Program studi tadris matematika dalam pengembangan
kapasitas dan mutu
jurusan telah melaksanakan
berbagai kegiatan, salah satunya
melalui studi banding. Study banding merupakan suatu kegiatan yang dilakukan
dengan tujuan menambah wawasan dan pengetahuan yang akan diterapkan kedepannya
untuk menjadi lebih baik. Kegiatan study banding dilakukan oleh kelompok
kepentingan untuk mengunjungi atau menemui obyek tertentu yang sudah disiapkan
dan berlangsung dalam waktu relatif singkat. Intinya adalah untuk membandingkan
kondisi obyek studi di tempat lain dengan kondisi yang ada ditempat sendiri.
Hasilnya berupa kumpulan data dan informasi sebagai bahan acuan dalam
perumusan konsep yang di inginkan.
Kungan kerja
(Study Banding) Prodi
Tadris matematika dilatar belakangi oleh upaya untuk meningkatkan mutu
pendidikan dalam
berbagai bidang dapat berjalan secara berimbang, serasi dan profesional guna terwujudnya
tujuan pendidikan yang diharapkan. Penguasaan terhadap suatu bidang tertentu sebagaimana
tersebut di atas telah
menjadi tuntutan utama yang mau tidak mau harus dimiliki oleh dosen dan mahasiswa
apalagi dalam memasuki era globalisasi yang sedang berkembang saat ini. Oleh
karena itu Program Studi tadris
matematika dituntut untuk melaksanakan Study Banding ke Universitas Negeri Malang dan
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang. Pengetahuan –
pengetahuan yang di peroleh di lokasi studi banding, di harapkan akan mampu
menjadi informasi dan cerminan dalam rangka mewujudkan program-program di
jurusan tadris matematika IAIN Mataram.
Kegiatan
studi banding ini dinilai amat penting mengingat konsep dan manajemen jurusan masih
banyak kekurangan, oleh karena itu masih diperlukan beberapa program
kegiatan di jurusan tadris matematika
sebagai bahan acuan. Hasil kegiatan studi banding ini di harapkan akan dapat
menjadi bahan pemikiran dan sekaligus masukan untuk perbaikan mutu pendidikan jurusan
tadris matematika dimasa yang akan datang. Terdapat
beberapa tujuan kegiatan studi banding prodi tadris matematika IAIN Mataram,
antara lain:
1. Mengetahui
perkembangan pendidikan
khususnya jurusan matematika di Universitas Negeri Malang dan UIN
Malang
2. Mengetahui Sarana dan Prasarana khususnya jurusan
matematika di Universitas Negeri Malang dan UIN
Malang
3. Membandingkan sistem pembelajaran
antara kampus IAIN Mataram khususnya jurusan Tadris matematika dengan
Universitas Negeri Malang dan UIN Malang
4. Menjalin tali
silaturahmi dan
kerjasama antar jurusan
Hasil
Studi Banding di Universitas Negeri Malang
1. Divisi Bakat dan Minat
Pengembangan bakat dan minat yang ada di Jurusan Matematika Universitas
Negeri Malang tidak jauh berbeda dengan yang ada di UIN Maliki Malang karena
langsung terarah ke UKM ataupun berada dalam lingkup organisasi mahasiswa.
Organisasi kemahasiswaan di jurusan Matematika yaitu HMJ Matematika UM yang
dinamakan dengan HMJ “Vektor”. Himpunan Mahasiswa
Jurusan (HMJ) Matematika Universitas Negeri Malang merupakan wadah untuk
mengembangkan bakat dan minat bagi para mahasiswa matematika guna meningkatkan
kreativitas dan membangun pribadi mahasiswa dengan karakter yang kuat sebagai agent of change. Pengembangan
bakat dan minat mahasiswa jurusan matematika diakomodir langsung oleh HMJ
“Vektor”, yaitu menjadi suatu bidang. HMJ “Vektor” memiliki 4 bidang yaitu (1)
bidang penalaran, (2) bidang bakat dan minat, (3) bidang kesejahteraan, dan (4)
bidang pengabdian masyarakat. Fungsi dari jurusan hanya mengontrol maupun
fasilitator, karena sumber pendanaan langsung berasal dari fakultas. Tiap
tahun, HMJ Matematika “Vektor” mendapatkan dana dari fakultas sebanyak 15 juta.
Berbagai macam kegiatan telah dilaksanakan oleh HMJ “Vektor” baik secara lokal,
maupun nasional. Di tingkat nasional, HMJ “Vektor” secara rutin tiap tahun
mengadakan Olimpiade Matematika tingkat nasional atau lebih dikenal dengan OMVN
yang dananya berasal dari fakultas.
2. Divisi Laboratorium
a. Program
studi pendidikan matematika UM memiliki 2 laboratorium, yaitu laboratorium
pembelajaran dan lab. Computer
b. Lab.
Pembelajaran digunakan untuk MK pendidikan matematika seperti pengembangan
media pembelajaran dan lain-lain.
c. Lab. Matematika digunakan untuk mata kuliah
matematika murni dan pemrograman computer
d. Praktikum
merupakan bagian dari mata kuliah, sehingga pelaksanaannya disesuaikan dengan
mata kuliah bersangkutan dan tidak dipisahkan dalam sebaran mata kuliah.
Misalnya MK metode numeric yang terdiri dari 3 SKS dan dilaksanakan di kelas.
Adapun untuk praktikumnya dilakukan setelah teori dan dilaksanakan minimal 3
kali pertemuan oleh dosen yang bersangkutan tanpa menggunakan asisten.
e. Tidak
ada bentuk kerja sama dengan pihak terkaitdengan lab., akan tetapi sering
mendapat kunjungan dari pihak luarterkait dengan praktikum pembelajaran
3. Divisi HMJ
a. Sebagaimana
Dalam pengelolaan HMJ di UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, ketua HMJ UM juga
memegang kekuasaan tertinggi dan dibantu oleh sekretaris dan bendahara di
jajaran pengurus inti. Ketua HMJ juga dibantu oleh coordinator divisi yang
bertanggung jawab atas divisi yang dipimpinnya. HMJ juga mempunyai Pembina HMJ
yang diangkat dari salah satu dosen dan bertanggung jawab untuk membimbing
serta memberikan nasihat dalam melaksanakan setiap program kerja
b. Struktur
organisasi HMJ Vektor yaitu Pembina HMJ, yang merupakan tempat konsultasi HMJ,
Kemudian ketua umum, koordiator setiap divisi beserta anggota masing-masing.
c. Program
kerja HMJ Vektor UM diantaranya Olimpiade matematika vector nasional (OMVN)
d. Untuk
program kerja yang orientasinya kemahasiswaan, divisi pengembangan minat dan
bakat mempunyai program kerja yang mengarah pada mint dan bakat mahasiswa itu
sendiri. Sehingga kedua belah pihak saling mendukung program kerja
masing-masing
e. Olimpiade
matematika vector nasional (OMVN) dilaksanakan oleh HMJ Matematika dikelola
oleh mahasiswa yang dibimbing oleh dosen prodi. Matematika. Sistem
kepanitianaan olimpiade matematika juga oleh mahasiswa dengan bimbingan
dosen matematika.Tim soal pada awalnya
adalah mahasiswa dan pada tahap final baru oleh dosen matematika. Adapun
kegiatan olimpiade dilakukan mulai tingkat SD sampai SMA. Pada tahun 2015
kegiatan olimpiade dilaksanakan di 38 kota di Indonesia dengan tahap seleksi di
Universitas Negeri Malang
f. Sebagaimana
kompetisi matematika di UIN Maulana Malik Ibrahim, Tropi yang diberikan untuk
penghargaan olimpiade matematika Vektor Nasional bukan piala presiden melainkan
tingkat regional.
g. Untuk
komunikasi dengan jurusan dan dema.. HMJ Vektor mempunyai Pembina HMJ yang
berperansebagai jembatan komunikasi dengan jurusan. Sedangkan dengan DEMA, HMJ
Vektor mempunyai ranah kerja sendiri. Dimana DEMA bekerja dalam ranah fakultas,
sedangkan HMJ bekerja dalam ranah jurusan, dan untuk program kerja HMJ
menyesuaikan dengan DEMA agar tidak terjadi tumpang tindih.
4.
Divisi
Pendidikan
a. Sistem Perkuliahan
Kegiatan
studi mahasiswa dapat dilakukan dalam bentuk kuliah teori praktikum atau kerja
lapangan atau gabungan di antara ketiga bentuk tersebut. Perkuliahan teori
bertujuan untuk meng¬kaji dan mengupayakan penguasaan mahasiswa atas teori
prinsip konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan satu bidang studi.
Perkuliahan praktikum bertujuan untuk mengaplikasikan teori dalam kondisi dan
situasi terbatas sedangkan kerja lapangan bertujuan untuk mengaplikasikan teori
dalam keadaan nyata di lapangan. Ketiga bentuk perkuliahan tersebut dapat
dilakukan lewat kegiatan tatap muka (komunikasi langsung dosen mahasiswa)
terstruktur (tugas terbimbing) dan kegiatan belajar mandiri.
Penghargaan
terhadap kegiatan akademik mahasiwa tersebut dinyatakan dalam satuan kredit
semester (sks). Satuan kredit semester (sks) adalah suatu sistem
penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) dan
menggunakan satuan waktu semester dalam satu tahun akademik yang terdiri atas 2
semester biasa dan semester pendek. Kegiatan belajar yang dihargai 1 sks
terdiri atas kegiatan perkuliahan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam
perkuliahan atau 4 jam kerja lapangan; yang masing-masing diiringi oleh sekitar
1-2 jam tugas terstruktur dan sekitar 1-2 jam kegiatan mandiri.
Semester
biasa adalah satuan waktu kegiatan selama 18 minggu efektif yang terdiri atas
16 minggu kegiatan perkuliahan terjadwal berikut kegiatan iringannya yaitu 1
minggu tenang dan 1 minggu untuk ujian akhir semester.
b.
Komponen Jam Kegiatan Belajar per Minggu
untuk 1 SKS pada Semester Biasa
Kegiatan
|
Tatap
Muka (menit)
|
Tugas
Terstruktur (menit)
|
Tugas
Mandiri (menit)
|
Kuliah Teori
|
1 x 50
|
60
|
60
|
Praktikum
|
2 x 50
|
60
|
60
|
Kerja lapangan
|
4 x 50
|
60
|
60
|
Semester
pendek adalah satuan waktu kegiatan perkuliahan selama 8-10 minggu efektif
termasuk satu minggu untuk jam ujian akhir semester.
Harga Satuan Kredit Semester Pendek
Kegiatan
|
Tatap
Muka (menit)
|
Tugas
Terstruktur (menit)
|
Tugas
Mandiri (menit)
|
Kuliah Teori
|
2
x 60
|
2
x 60
|
2
x 60
|
Praktikum
|
4
x 50
|
2
x 60
|
2
x 60
|
Kerja lapangan
|
8
x 50
|
2
x 60
|
2
x 60
|
Sesuai
dengan Kepmen Diknas RI Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusun¬an Kurikulum
Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa telah ditetapkan bahwa
untuk menyelesaikan studi pada program Sarjana (S1) dan program Diploma (D)
mahasiswa harus mengikuti kegiatan perkuliahan yang mencakup 2 kelompok
kurikulum yaitu (1) Kurikulum Inti dan (2) Kurikulum Institusional. Kurikulum
Inti merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam
suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara
nasional. Kurikulum Inti terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan
kepribadian kelompok matakuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk
penciri ilmu pengetahuan dan keterampilan keahlian berkarya sikap berperilaku dalam
berkarya dan cara berkehidupan bermasyarakat Kepribadian (MPK) Matakuliah
Keilmuan dan Keterampilan (MKK) Matakuliah Keahlian Berkarya (MKB) Matakuliah
Perilaku Berkarya (MPB) dan Matakuliah Berkehidupan Bermasyarakat (MBB). K
sebagai per-syaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam
penyelesaian suatu program studi.
Adapun
Kurikulum Institusional merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang
merupa¬kan bagian dan kurikulum pendidikan tinggi terdiri atas tambahan dan
kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan
dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.
Kurikulum
Inti program sarjana dan program diploma terdiri atas Matakuliah Pengembangan
Kurikulum Inti program Sarjana berkisar antara 40%-80% dari jumlah SKS
kurikulum program Sarjana. Adapun kurikulum program Diploma seku¬rang-kurangnya
40% dari jumlah sks kurikulum program Diploma. Dari Kepmen Diknas yang sama perlu
dijelaskan lebih lanjut tentang Matakuliah inti tersebut sebagai berikut:
1. Matakuliah Pengembangan Kepribadian
(MPK) terdiri atas Pendidikan Agama (2 sks) Pendidikan Pancasila (2 sks)
Pendidikan Kewarganegaraan (2 sks) Bahasa Indonesia Keilmuan (2 sks) dan Bahasa
Inggris Profesi (2 sks) yang wajib ditempuh oleh mahasiswa UM selain itu
mahasiswa juga harus menempuh 4 sks matakuliah pilihan sesuai dengan kebijakan
masing-masing jurusan/program studi.
2. Matakuliah Keilmuan dan Keterampilan
(MKK) terdiri atas Pengantar Pendidikan (3 sks) Perkembangan Peserta Didik (3
sks) Belajar dan Pembelajaran (4 sks) yang merupakan kelom¬pok bahan kajian dan
pelajaran yang ditujukan terutama untuk memberikan landasan penguasaan ilmu dan
keterampilan tertentu. MKK terdiri atas MKK1 yang memberikan pengalaman untuk
pembentukan profesi dasar kependidikan dan MKK2 untuk membentuk dasar-dasar
penguasaan bidang studi sebagai bahan ajar.
3. Dalam kelompok MPK secara
institusional dapat termasuk Ilmu Budaya Dasar Ilmu Sosial Dasar Ilmu Alamiah
Dasar Filsafat Ilmu dan Olah Raga.
Dalam Bab
III Pasal 5 Kepmen Diknas RI Nomor 232/U/2000 juga dijelaskan tentang “Beban
dan Masa Studi Mahasiswa” sebagai berikut.
- Beban studi program Sarjana
(S1) sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) sks dan
sebanyak-banyaknya 160 sks yang dijadwalkan untuk 8 semester dan dapat
ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya
14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.
- Beban studi program Magister
(S2) sekurang-kurangnya 36 (tiga puluh enam) sks dan sebanyak-banyaknya 50
(lima puluh) sks yang dijadwalkan untuk 4 semester dan selama-lamanya 10
(sepuluh) semester termasuk penyusunan tesis setelah program Sarjana atau
yang sederajat.
- Beban studi program Doktor (S3)
adalah sebagai berikut.
a. Beban studi program Doktor bagi
peserta yang berpendidikan sarjana (S1) sebidang sekurang-kurangnya 76 (tujuh
puluh enam) sks yang dijadwalkan 8 (delapan) semester dengan lama studi
selama-lamanya 12 (dua belas) semester;
b. Beban studi program Doktor (S3) bagi
peserta yang berpendidikan sarjana (S1) tidak sebidang sekurang-kurangnya 88
(delapan puluh delapan) sks yang dijadwalkan untuk 9 (sembilan) semester dengan
lama studi selama-lamanya 13 (tiga belas) se¬mester;
c. Beban studi program Doktor bagi
peserta yang berpendidikan magister (S2) sebidang sekurang-kurangnya 40 (empat
puluh) sks yang dijadwalkan untuk 4 (empat) se¬mester dan dapat ditempuh kurang
dari 4 (empat semester dengan lama studi selama-lamanya 10 (sepuluh) semester;
d. Beban studi program Doktor bagi
peserta yang berpendidikan magister (S2) tidak sebidang sekurang-kurangnya 52
(lima puluh dua) sks yang dijadwalkan untuk 5 (lima) semester dan dapat
ditempuh kurang dari 5 (lima semester) dengan lama studi selama-lamanya 11
(sebelas) semester.
Beban
studi seluruhnya yang harus diambil oleh mahasiswa bergantung pada paket-paket
program yang disediakan. Progam Sarjana (S1) sekurang-kurangnya 144 (seratus
empat puluh empat) sks sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) sks program
Diploma III se¬kurang-kurangnya 110 (seratus sepuluh) sks dan sebanyak-banyaknya
120 (seratus dua puluh) sks.
Kurikulum program Sarjana terdiri atas 5 (lima) komponen:
1. Kelompok Mata Kuliah Pengembangan
Kepribadian (MPK)
2. Kelompok Mata Kuliah Keilmuan dan
Ketrerampilan (MKK)
3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian
Berkarya (MKB)
4. Kelompok Mata Kuliah Perilaku
Berkarya (MPB)
5. Kelompok Matakuliah Berkehidupan
Bermasyarakat (MBB)
Kurikulum program Magister terdiri
atas (empat) komponen:
1. Kelompok Mata Kuliah Umum (MKU)
2. Kelompok Mata Kuliah Dasar Keahlian
(MKDK)
3. Kelompok Mata Kuliah Keahlian (MKK)
yang terdiri atas: MK Spesialisasi Bidang Studi MK Proses Belajar Mengajar
Bidang Studi (PBM BS) termasuk Program Pengalaman Lapangan (PPL) MK Pembentukan
Keahlian Bidang Studi (MK PKBS) Kuliah Kerja Lapangan (KKL) dan Tesis.
Sedangkan kurikulum program Doktor
(S3) terdiri atas 2 (dua) komponen yaitu:
1. Program Perkuliahan 22-27 sks yang
terdiri dari landasan keilmuan dan Pendidikan (DIP) dan Bidang Studi
Spesialisasi (BSS).
2. Disertasi 28 sks.
0 komentar:
Posting Komentar